BTricks

Welco

Cari Blog Ini

Pages

Kamis, 18 November 2010

PERAN PEMUDA MUSLIM SEBAGAI TULANG PUNGGUNG PENERUS AGAMA DAN BANGSA

 PERAN PEMUDA MUSLIM SEBAGAI TULANG PUNGGUNG PENERUS AGAMA DAN BANGSA
1.         Remaja muslim Quo vadis ?

Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan hal –hal yang baru sebagai bekal
untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Di saat remaja lah proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira, lucu, bahkan menyakitkan mungkin dapat dialami dalam rangka mencari jati diri. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Rasa ingin tahu dari remaja kadang-kadang kurang disertai pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari suatu
perbuatan. Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin dianggap sebagai manusia dewasa, kaburnya nilai-nilai moral yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak yang lebih tua ( dalam hal ini
orang tua )

Berkembangnya naluri seks akibat matangnya alat-alat reproduksi sekunder, ditambah kurangnya informasi mengenai seks dari pihak sekolah/ lembaga formal serta bertubi-tubinya informasi seks dari media massa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral yang dianut menyebabkan keputusan-keputusan yang diambil mengenai masalah cinta dan seks begitu kompleks dan menimbulkan gesekan dengan orang tua ataupun lingkungan keluarganya.

Kota- kota besar amat menjanjikan berbagai kemudahan bagi kaum muda ibukota, diskotik, pusat perbelanjaan, pusat-pusat hiburan merupakan ajang pertemuan kaum muda dengan segala pernak-perniknya. Kehidupan yang penuh gejolak ini sering kali membuat kaum muda mendekat kepada
perilaku seks bebas bahkan menyimpang, namun ternyata hal ini tidak hanya di kota – kota besar saja tetapi juga sampai ke pelosok – pelosok desa walau dengan pola dan cara yang berbeda.

Cinta dan seks marupakan salah satu problem terbesar dari remaja dimanapun di dunia ini. Kehamilan remaja, pengguguran kandungan, terputusnya sekolah, perkawinan usia remaja, penyakit kelamin, penyalahgunaan obat-obatan, merupakan akibat buruk dari petualangan cinta dan seks yang salah disaat remaja. Tidak jarang masa depan mereka yang penuh harapan, hancur berantakan karena masalah cinta dan seks.

2.Gambaran yang Menghawatirkan

Kalau kita mencoba menyimak beberapa kali penelitian yang yang dipublikasikan secara terbatas, perilaku remaja maupun kaum muda kita amatlah mencengangkan. Diperkirakan 6-20 % siswa SMU dan mahasiswa pernah melakukan hubungan seks pra nikah. Lebih mengejutkan lagi, bahwa 35 % mahasiswa disuatu Fakultas Kedokteran swasta menyetujui hubungan seks pra nikah ini.

Terlepas dari akurat atau tidaknya berbagai penelitian ini, Nampak perilaku para siswa SMU dan mahasiswa ini amatalah menghawatirkan. Dengan merebaknya penyakit AIDS di seluruh Indonesia, dimana sampai bulan Juli 1995 telah ditemukan 142 orang penderita HIV/ AIDS di Jabotabek, maka perilaku seks sebagai perilaku penularan AIDS yang paling potensial amatlah membahayakan.

WHO meramalkan pada Tahun 2000 nanti akan ada 110 juta penderita HIV/ AIDS, dimana 65 % penderita tersebut akan menyerang kaum muda. Kalau kita coba telaah ke-142 penderita AIDS di Jabotabek, didapatkan 92 orang ( 64,3 % ) berusia 20-39 tahun. Dan yang lebih menyedihkan lagi
adalah para penderitanya 50 % berpendidikan tinggi

Ada 3 musuh polisi yang sampai sekarang terus di perangi dan hal ini mayoritas di lakukan oleh golongan kawula muda 3 hal itu adalah :
1. Prostitusi ( Pergaulan bebas )
2. Perjudian
3. Narkotika
Padahal seperti kita ketahui bersama semua menggantungkan kepada para remaja



3.Remaja Muslim sebagai tulang punggung ?

Dari gambaran global pemuda kita sekarang nampak bagi kita yang tersadar akan segala buaian ini kita harus segera bangkit dari ketertiduran kita.
Pertanyaannya adalah apa yang harus kita lakukan sekarang ?

1.Hal yang utama yang paling penting untuk anak dan remaja kita untuk
menghindari pergaulan yang bebas dan tanpa batas adalah kita harus melangkah kearah masa depan dengan sikap islam. Apapun alasannya manusia diciptakan saling berinteraksi satu sama lain yang
membutuhkan kesiapan untuk menghadapinya. Para remaja kita harus disiapkan untuk memahami aqidah dengan benar, beribadah dengan baik serta berakhlaq yang mulia termasuk mempelajari Al – Qur'an.

2.Mengisi waktu kosong dengan kesibukan positif
Menurut para psikolog maupun ahli pendidikan menetapkan bahwa kebanyakan remaja yang sedang puber dan tidak mampu memanfaatkan waktunya dengan kehidupan positif maka cenderung pikiran – pikiran dan hati mereka dapat tercuri oleh perilaku yang negatif, mengkhayal tentang seks, serta tenggelam dalam khayalan dan bualan – bualan Syetan. Sebagaimana peringatan Alloh dalam surat Al – Hasr (59) : 19 berikut ini
" Dan janganlah kamu seperti orang – orang yang lupa kepada Alloh, lalu Alloh menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri mereka itulah orang – orang yang fassiq."

3.Berkawan dengan teman – teman yang Shaleh
Sungguh benar apa yang dikatakan Rosululloh SAW dalam sabdanya : " Seseorang itu mengikuti kebiasaan pendampingnya maka hendaklah seseorang diantara kalian waspada terhadap siapa yang menemaninya " ( HR. Tirmidzi )
Sedangkan Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan pula sebuah sabda Rasulullah SAW:
" Janganlah kamu berteman kecuali dengan orang yang mu'min dan

janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertaqwa "

Empat Tugas bagi pemuda Muslim

Ada 4 tugas yang harus di pikul oleh pemuda muslim masa kini :

1.Memahami Islam secara benar dan komprehensif
Artinya bahwa para pemuda mempunyai peranan penting dalam pengamalan Islam dalam kehidupannya sebagaimana dalam hadist Rosululloh bahwa pemuda yang dilindungi oleh Alloh adalah para pemuda yang hatinya tertambat di mesjid ( rajin ibadah dan mengamalkan Islam )

2.Mempraktekkan ajaran ( Amal Islami )
Islam ternyata tidak cukup menginginkan pemahaman Islam lewat ilmu saja tetapi butuh praktek/ Aplikasi dalam hidupnya terutama dilakukan ketika masih muda.

3.Menyebarkan Islam
Para pemuda memiliki kewajiban juga untuk berda'wah menyebarkan Islam, karena ajaran Islam tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk disebarkan dan diamalkan secara berjama'ah

Senin, 15 November 2010

Kenakalan Remaja

Dosa remaja zaman sekarang
PACARAN
Namanya dah puber dan memang fitrahnya seneng sama lawan jenis, yang namanya cinta selalu jadi atribut mengasyikkan bagi kehidupan remaja. Saat diri sendiri merasa nggak dipahami orang lain, yang namanya lawan jenis selalu menjadi tempat asyik untuk curhat. Jadilah sepasang lain jenis berpacaran.
Bukannya asyik, pacaran malah full ancaman. Alloh Ta’ala memerintahkan menahan pandangan dari lawan jenis, orang pacaran malah saling pandang. Jadinya nggak patuh sama Alloh, kan? Belum masalah sentuh-menyentuh, yang kata Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam lebih baik kepala ditusuk paku besi daripada menyentuh wanita non mahram. Kalo menyentuh dah boleh-boleh aja, gimana nggak meningkat ke yang lebih ngeri? Kalo udah gini, siapa nyang rugi? Kalo nggak tobat, bisa aja rugi akhirat. Kalo sampai zina beneran, tentu juga rugi dunia.

PORNOGRAFI

Rasa ingin tahu ditambah besarnya gairah syahwat pada masa remaja membuat banyak remaja (terutama laki-laki) terperosok ke maksiat satu ini. Banyak media yang memuat pornografi. Mulai dari poster, majalah, buku, sampai VCD. Bahkan majalah Playboy yang udah masyhur kepornoannya pun udah masuk ke Indonesia setelah majalah porno lainnya eksis di negeri ini.


Menahan pandangan dari lawan jenis termasuk juga nggak liat hal-hal yang porno semacam ini. Pornografi juga memancing kejahatan seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan. Berapa banyak kasus perkosaan berawal dari nonton VCD porno.
Alhamdulillah, nilai-nilai syariat Islam udah mulai ditegakkan di negeri kita. Setelah Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi disahkan, kita nggak aman dari tuntutan hukum dunia dalam masalah ini. Kalo ketauan liat atau bawa barang-barang berbau porno, kamu bisa dipenjara atau kena denda. Selain itu, kamu masih harus menghadapi tuntutan hukum akherat kalo nggak tobat.

Valentine Day

Asal-Usul Valentine Day

Valentine Day biasa dirayakan tiap tanggal 14 Februari, Mengapa sampai ada valentine day ? Setidak-tidaknya ada beberapa legenda diantaranya; adalah Kerajaan Romawi, yang dipimpin Kaisar Claudius II sekitar Abad III masehi. Pada saat itu Kerajaan Romawi sering terlibat dalam kampanye perang berdarah-darah dengan kerajaan lain.
Saat itu banyak orang laki-laki yang enggap bergabung dengan kesatuan militer yang dia kerahkan, alasannya adalah bahwa mereka lebih mencintai istri dan keluarganya dan tdk mau meninggalkan mereka untuk berperang apalagi perang yg memakan berbulan-bulan, bahkan tahunan.
Kaisar yang kejam tersebut mencari jalan dengan melarang perkawinan dan tidak mengijinkan perkawinan para pemuda, diharapkan pemuda tersebut menjadi prajurit/tentara dlm kesatuan militer, menurut Kaisar prajurit yang bagus itu pemuda yg tidak menikah.
Melihat bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan Penguasa Romawi tersebut, Seorang pemuda yg bernama Valentinos atau orang yg bernama Valentine mempertahankan percintaannya diwilayah kekuasaan Kaisar II, bahkan dia melaksanakan perkawinannya dengan sembunyi-sembunyi kendati Sang Kaisar melarang hal ini. Akhirnya berita tentang perkawinannya tercium juga oleh Sang Kaisar, Seketika itu Ia menangkap dan memenjarakan Valentine hingga ia meninggal tanggal 14 Pebruari 270 Masehi.
Beberapa ratus tahun kemudian acara Valentine Day berkembang pesat seperti yg kita kenal dewasa ini, pada waktu itu Agama Kristen lagi pesat-pesatnya berkembang di Eropa. Sedangkan legenda yang lain menyatakan bahwa Ketika Valentine dipenjara di Romawi , Ia tertarik dengan seorang gadis dan jatuh cinta kepadanya, gadis yang pernah mengunjunginya selama masa penahananya, dimana gadis itu sendiri saudara dari orang yg memenjarakan Valentine. Diduga Ia menulisi surat kepada gadis tersebut dan menandatanganinya “from your valentine”. Paus Gelasius kemudian mendeklarasikan tanggal 14 Pebruari sebagai Valentine Day sekitar abad 498 M.
Demikianlah beberapa legenda seputar valentine day, namun yang jelas bahwa masih terjadi kesamaran, dan bias seputar valentine day dan legenda versi lain mengatakan bahwa valentine merupakan figur yang simpatik dan romantis dan heroik.
Itulah sedikit tentang asal-usul hari valentine day dimana kemunculannya dari Kerajaan Romawi, kendati berdasarkan ceritanya hanya seorang pemuda yg memberikan surat cinta kepada seorang gadis namun sekarang tradisi merayakan valentine day telah berubah, valentine day dirayakan dengan berbagai kemaksiatan, pelanggaran hukum syara’, dan diisi berbagai aktivitas menghambur-hamburkan uang. Sangat jelas aktivitas yang sangat bertentangan dengan hukum syara’ ini patut dijelaskan kepada umat islam, sehingga mereka memahami keharaman perayaan valentine day ini, meninggalkannya.
Pandangan Islam terhadap Perayaan Valentine Day
Telah dijelaskan diatas mengenai aktivitas para remaja yang ikut-ikutan merayakan valentine day dengan membabi buta, disertai dengan aktivitas campur baur antara lawan jenis, dan perbuatan maksiat lain, lalu bagaimana sebenarnya hukum ikut merayakan valentine itu, berikut akan saya paparkan.
Islam adalah akidah dan syariah, didalamnya mengatur seluruh kehidupan manusia tidak ada satupun kehidupan yang tidak diatur oleh islam, setiap muslim wajib mengikatkan seluruh perbuatannya dengan hukum syara’, diharamkan ia melakukan perbuatan tanpa mengetahui status hukumnya, sebagaimana kaedah fikih, mengatakan “al aslu fi al af’al ataqiyudu li al hukmi syar’i yang artinya “Asal (pokok/hukum) perbuatan itu terikat dengan hukum-hukum syara”.
Allah swt berfirman dalam Quran dalam surah An Nisa : 65 : “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”
Dalam Surah Al Maidah : 49 Allah berfirman : “dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”.
Jelaslah dari ayat-ayat diatas, setiap muslim wajib mengikatkan seluruh perbuatannya dengan apa yang Allah turunkan Al Quran dan As Sunnah, dan dilarang keras kita mengambil hukum selain dari hal tersebut. Tidak dijadikan akidah islam sebagai ikatan pemutus seluruh perbuatan manusia dewasa ini merupakan faktor kenapa banyak remaja sekarang terperosok dalam perbuatan haram, disamping itu ketidakpahaman mereka terhadap hal tersebut, dan budaya ikut-ikutan memainkan peranan ini.
‘Berkasih-sayang’ versi ‘Valentine’an ini, haruslah diketahui terlebih dahulu hukumnya, lalu diputuskan apakah akan dilaksanakan atau ditinggalkan. Dengan melihat dan memahami asal-usul serta fakta pelaksanaan Valentine’s Day, sebenarnya perayaan ini tidak ada sangkut pautnya sedikitpun dengan corak hidup seorang Muslim.
Tradisi tanpa dasar ini lahir dan berkembang dari segolongan manusia (kaum/bangsa) yang hidup dengan corak yang sangat jauh berbeza dengan corak hidup berdasarkan syariat Islam yang agung. Jika kita fahami nas-nas syara’ dengan lebih mendalam, akan kita dapati aturan yang tegas terhadap masalah ini, antara lain firman Allah SWT: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawaban” (QS Al Isra’ : 36)”
Disini sangat jelas Valentine day adalah budaya orang kafir, yang nyata-nyata kita dilarang untuk mengambilnya, dalam hal ini kita dilarang menyerupai budaya yang lahir dari peradaban kaum kafir, yg jelas-jelas bertentangan dengan akidah islam, sementara yang boleh diambil dari semua orang(termasuk kafir) adalah dalam masalah terknologi, budaya yang tdk lahir dari pandangan hidup mereka; seperti bahasa asing, menanam padi yang baik, membuat pesawat terbang, komputer, sepeda motor, mobil dll bahkan kita dituntut untuk mendalami hal ini.
Hali ini diperkuat dengan hadist Rasulullah saw : Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari golongan mereka“(HR Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar).
Tidak termasuk golongan ku orang-orang yang menyerupai selain golongan umat ku (umat Islam)” (HR Tirmidzi dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari datuknya).
Maka sangat jelas kita tidak diperbolehkan “tashabuh”, menyerupai, meniru-niru cara hidup orang kafir yang lahir dari pandangan hidupnya, sudah seharusnya kita tinggalkan semua budaya kufur tersebut jauh-jauh.
Aktivitas muda-mudi ketika merayakan valentine juga banyak yg melanggar syara’, mereka melakukan kadang dengan berduaan/khalwat, antara lawan jenis, saling berciuman, berpegangan tangan, kadang dilakukan dengan ramai-ramai campur baur laki dan wanita non mahram, disertai dengan alunan musik, saling merayu. Padahal sudah sangat jelas bahwa hukum asal kaum wanita dan laki-laki adalah terpisah sebelum ada dalil/keperluan syar’i yang menuntut bertemunya keduanya misalnya berdagang, bekerja, beribadah, haji, sholat, menikah dll.
Itupun mereka harus memperhatikan syarat-syarat pergaulan/akhlak wanita berhubungan dengan laki-laki, menutup aurat dengan menegenakan kerudung dan jilbab, tidak berdandan berlebihan, dll. Nabi sendiri mengatakan bahwa,”Barangsiapa melakukan amal yang tiada didasari perintahku (Quran dan Sunnah), maka amal perbuatannya tertolak” (HR. Ahmad).
Sungguh ikut merayakan hari valentine adalah tindakan tercela, dan haram bagi kaum muslimin untuk merayakan, Valentine sendiri akar kemunculannya dari orang kafir, barat, apalagi kemunculannya berasal dari budaya lokal, maka sudah sepatutnya kaum muslimin meninggalkan hal tersebut.
Menentukan Sikap
Sungguh sangat jelas sikap yang harus diambil oleh kaum muslimin, bahwa merayakan valentine berarti meniru adat/budaya kufur kaum lain, padahal kita dilarang untuk mengekor, mengambil cara hidup yg lahir dari akidah selain islam, seperti valentine day, juga pemahaman hak asasi manusia, demokrasi, dialog antar agama, kapitalisme, sosialisme.
Sudah cukup kita hanya mengambil pandangan hidup yang terlahir dari akidah islam karena sudah jelas bahwa islam adalah agama yang sempurna sebagiamna diterangkan Allah swt dalam Qur’an surah Al – Maidah : 3,“…….Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu……”
Begitu pula Allah swt menyuruh umatnya untuk mengikuti standar halal-haram, menjadikan Muhammad Rasulullah sebagai panutan, mengambila apa yang dicontohkannya dan meninggalkan dari perkara yang dilarangnya, sebagimana firman Allah dalam surah al Hasyr :7 : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.“
Maka apalagi yang kita tunggu selain meninggalkan bentuk pengekoran acara valentine day itu, marilah serkarang kita mulai meninggalkan sesuatu yang memang wajib diingkari, dan memulai untuk berusaha menerapkan ajaran-ajaran islam, memilih-milih mana perkara yg tdk bertentangan dengan islam kita ambil, sementara perkara yg bertentangan dengan islam kita tolak dan tinggalkan.
Hendaknyalah kita renungkan perkataan sosiolog Ibnu Khaldun yang menyatakan Yang kalah cenderung mengekor yang menang, dari segi pakaian, kendaraan, bentuk senjata yang dipakai, malah meniru dalam setiap cara hidup mereka, termasuk di sini adalah mengikuti adat istiadat mereka ……..”.
Hal itu selaras dengan apa yang telah di sabdakan Nabi : Tidak akan kiamat sebelum umatku mengikuti apa-apa yang dilakukan bangsa-bangsa terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta“.
Diantara para sahabat ada yang bertanya “Ya, Rasululah apakah yang dimaksud (di sini) adalah bangsa-bangsa Yahudi dan Nasrani ?”
Rasulullah menjawab “
Siapa lagi (kalau bukan mereka) (HR. al-Bukhori)
Akhirnya tinggalkan budaya kufur yang mengumbar hawa nafsu kesenangan duniawi itu, budaya menyesatkan yang dijadikan senjata orang-orang kafir untuk mengekspor peradabannya kepada kaum muslimin, sehingga tercapai target yang diinginkan orang-orang kafir yang memang sangat membenci Islam dan umatnya. Orang-orang kafir ini tidak akan segan-segan mengeluarkan umat islam dari akidah yg dipegangnya yakni akidah islam dan selanjutnya mengikuti akidah jahiliah, sekulerisme kapitalisme.
Maka itu wahai saudaraku-saudaraku renungkanlah, Allah swt berfirman dalam surah al Baqarah :120 Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”(al Baqarah :120)

Remaja Islam, Remaja Dakwah

Remaja Islam, Remaja Dakwah
Dakwah? Hmm.. kok kayaknya berat banget kedengarannya ya? Lho, emangnya kenapa? Sebagian teman remaja biasanya denger atau ngucapin kata dakwah terasa sangat berat. Telinga pekak en lidah kelu dan yang terbayang di benaknya pasti urusannya dengan jenggot, kopiah, baju koko, sarung, dan jilbab. Well. Nggak salah-salah amat sih. Cuma nggak lengkap penilaiannya.
Lagian juga terkesan adanya pemisahan antara dakwah dan kehidupan umum, gitu lho. Kesannya kalo dakwah adalah bagiannya mereka yang ada di kalangan pesantren atau anak-anak ngaji aja. Anak-anak nongkrong sih nggak tepat kalo berurusan dengan dakwah. Dakwah kesannya jadi tugas mereka yang hobinya dengerin lagu-lagu nasyid macam Demi Masa-nya Raihan. Bukan tugas anak-anak yang hobinya dengerin lagu-lagu pop macam Terima Kasih Cinta-nya Afgan. Halah, itu salah banget, Bro. Nggak gitu deh seharusnya. Sumpah.
Gini nih, sebenarnya urusan dakwah atau tugas dakwah jadi tanggung jawab bersama seluruh kaum muslimin. Cuma, karena tugas dakwah ini cukup berat dan nggak semua orang bisa tahan menunaikannya, jadinya dakwah secara tidak langsung diserahkan kepada mereka yang ngerti aja. Anggapan seperti ini insya Allah nggak salah. Cuma, kalo dengan alasan seperti ini lalu kaum muslimin yang belum ngerti atau masih awam tentang Islam jadi bebas untuk nggak berdakwah, atau nggak mau terjun dalam dakwah, itu tentu salah, Bro. Why? Karena tetap aja punya kewajiban untuk belajar. Tetap punya kewajiban mencari ilmu. Jadi, nggak bisa bebas juga kan? Malah kalo nekat nggak mau belajar dan nggak mencari ilmu, hal itu dinilai berdosa, man! Bener.
Baginda kita, Rasulullah Muhammad saw. bahkan menyatakan bahwa aktivitas belajar dan mencari ilmu adalah kewajiban bagi seluruh kaum muslimin dari buaian ibu hingga ke liang lahat. Kalo mencari ilmu itu adalah wajib, berarti bagi yang nggak mencari ilmu selama hidupnya, jelas berdosa dong. Allah Swt. bahkan menjamin orang-orang yang beriman dan berilmu akan diberikan derajat lebih tinggi dibanding orang yang nggak berilmu (apalagi nggak beriman). Firman Allah Swt.:
“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Mujâdalah [58]: 11)
Bro, emang bener banget. Urusan dakwah ini sangat erat hubungannya dengan tingkat keilmuan. Dakwah itu jelas membutuhkan ilmu. Jadi, betul kalo dikatakan bahwa tugas berdakwah hanya diberikan kepada mereka yang udah menguasai ilmu agama. Tapi, buat kita yang belum menguasai ilmu agama secara mantap bukan berarti nggak ada kewajiban dakwah. Sebab, rasa-rasanya untuk ukuran sekarang nih, nggak mungkin banget ada kaum muslimin yang nggak ngerti sama sekali tentang Islam. Pasti deh, satu keterangan atau dua keterangan dalam ajaran agama Islam sudah pernah didengarnya dan menjadi pengetahuannya. So, sebenarnya tetap punya kewajiban nyampein dakwah meskipun cuma sedikit yang diketahui. Kalo pengen lebih banyak tahu tentang Islam, ya tentu saja kudu belajar lagi dan mencari ilmu lagi. Sederhana banget kan solusinya? Insya Allah kamu pasti bisa ngejalaninya, asal kamu mau. Yakin deh.
Mengapa dakwah itu wajib?
Jawabnya gini, sebab Islam adalah agama dakwah. Salah satu inti dari ajaran Islam memang perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni mengajak manusia kepada jalan Allah (tauhid) dengan hikmah (hujjah atau argumen). Kepedulian terhadap dakwah jugalah yang menjadi trademark seorang mukmin. Artinya, orang mukmin yang cuek-bebek sama dakwah berarti bukan mukmin sejati. Bener, lho. Apa iya kamu tega kalo ada teman kamu yang berbuat maksiat kamu diemin aja? Nggak mungkin banget kan kalo ada temen yang sedang berada di bibir jurang dan hampir jatuh, nggak kamu tolongin. Iya nggak sih?
Boys and gals, bahkan Allah memuji aktivitas dakwah ini sebagai aktivitas yang mulia, lho. FirmanNya:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim” (QS Fushshilat [41]: 33)
Dalam ayat lain Allah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk berdakwah. Seperti dalam firmanNya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS an-Nahl [16]: 125)
Menyeru kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah dari perbuatan munkar merupakan identitas seorang muslim. Itu sebabnya, Islam begitu dinamis. Buktinya, mampu mencapai hingga sepertiga dunia. Itu artinya, hampir seluruh penghuni daratan di dunia ini pernah hidup bersama Islam. Kamu tahu, ketika kita belajar ilmu bumi, disebutkan bahwa dunia ini terdiri dari sepertiga daratan dan dua pertiga lautan. Wah, hebat juga ya para pendahulu kita? Betul, sebab mereka memiliki semangat yang tinggi untuk menegakkan kalimat “tauhid” di bumi ini. Sesuai dengan seruan Allah (yang artinya): “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.” (QS al-Baqarah [2]: 193)
Kini, di jaman yang udah jauh berubah ketimbang di “jaman onta”, arus informasi makin sulit dikontrol. Internet misalnya, telah mampu memberikan nuansa budaya baru. Kecepatan informasi yang disampaikannya ibarat pisau bermata dua. Bisa menguntungkan sekaligus merugikan. Celakanya, ternyata kita kudu ngurut dada lama-lama, bahwa kenyataan yang harus kita hadapi dan rasakan adalah lunturnya nilai-nilai ajaran Islam di kalangan kaum muslimin. Tentu ini akibat informasi rusak yang telah meracuni pikiran dan perasaan kita. Utamanya remaja muslim. Kita bisa saksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa banyak teman remaja yang tergoda dengan beragam rayuan maut peradaban Barat seperti seks bebas, narkoba, dan beragam kriminalitas. Walhasil, amburadul deh!
Itu sebabnya, sekarang pun dakwah menjadi sarana sekaligus senjata untuk membendung arus budaya rusak yang akan menggerus kepribadian Islam kita. Kita lawan propaganda mereka dengan proganda kembali. Perang pemikiran dan perang kebudayaan ini hanya bisa dilawan dengan pemikiran dan budaya Islam. Yup, kita memang selalu “ditakdirkan” untuk melawan kebatilan dan kejahatan.
Sobat muda muslim, Islam membutuhkan tenaga, harta, dan bahkan nyawa kita untuk menegakkan agama Allah ini. Dengan aktivitas dakwah yang kita lakukan, maka kerusakan yang tengah berlangsung ini masih mungkin untuk dihentikan, bahkan kita mampu untuk membangun kembali kemuliaan ajaran Islam dan mengokohkannya. Tentu, semua ini bergantung kepada partisipasi kita dalam dakwah ini.
Coba, apa kamu nggak risih dengan maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja? Apa kamu nggak merasa was-was dengan tingkat kriminalitas pelajar yang makin tinggi? Apa kamu nggak kesel ngeliat tingkah remaja yang hidupnya nggak dilandasi dengan ajaran Islam? Seharusnya masalah-masalah model beginilah yang menjadi perhatian kita siang dan malam. Beban yang seharusnya bisa mengambil jatah porsi makan kita, beban yang seharusnya menggerogoti waktu istirahat kita, dan beban yang senantiasa membuat pikiran dan perasaan kita nggak tenang kalo belum berbuat untuk menyadarkan kaum muslimin yang lalai.
Untuk ke arah sana, tentu membutuhkan kerjasama yang solid di antara kita. Sebab, kita menyadari bahwa kita bukanlah manusia super yang bisa melakukan aksi menumpas kejahatan hanya dengan seorang diri. Kalo kita ingin cepat membereskan berbagai persoalan tentu butuh kerjasama yang apik, solid dan fokus pada masalah. Pemikiran dan perasaan di antara kita kudu disatukan dengan ikatan akidah Islam yang lurus dan benar. Kita harus satu persepsi, bahwa Islam harus tegak di muka bumi ini. Kita harus memiliki cita-cita, bahwa Islam harus menjadi nomor satu di dunia untuk mengalahkan segala bentuk kekufuran. Itulah di antaranya kenapa kita wajib berdakwah, Bro. Semoga kamu paham.
Dakwah itu tanda cinta
Bro en Sis, seharusnya kita menyambut baik orang-orang yang mau meluangkan waktu dan mengorbankan tenaganya untuk dakwah menyampaikan kebenaran Islam. Sebab, melalui merekalah kita jadi banyak tahu tentang Islam. Kita secara tidak langsung diselamatkan oleh seruan mereka yang awalnya kita rasakan sebagai bentuk ‘kecerewetan’ mereka yang berani ngatur-ngatur urusan orang lain. Padahal, justru itu tanda cinta dari sesama kaum muslimin yang nggak ingin melihat saudaranya menderita gara-gara nggak kenal Islam dan nggak taat sama syariatnya.
Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan keadaan suatu kaum atau masyarakat yang menjaga batasan hukum-hukum Allah (mencegah kemungkaran) adalah ibarat satu rombongan yang naik sebuah kapal. Lalu mereka membagi tempat duduknya masing-masing, ada yang di bagian atas dan sebagian di bagian bawah. Dan bila ada orang yang di bagian bawah akan mengambil air, maka ia harus melewati orang yang duduk di bagian atasnya. Sehingga orang yang di bawah tadi berkata: “Seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri (untuk mendapatkan air), tentu aku tidak mengganggu orang lain di atas.” Bila mereka (para penumpang lain) membiarkannya, tentu mereka semua akan binasa.” (HR Bukhari)
Sobat, dakwah adalah darah dan napas kehidupan Islam. Itu sebabnya, kita yang masih remaja pun dituntut untuk mampu tampil sebagai pengemban dakwah yang handal. Kita khawatir banget, seandainya di dunia ini nggak ada orang-orang yang menyerukan dakwah Islam, bagaimana masa depan kehidupan umat manusia nanti? Jangan sampe Islam dan umat ini hanya tinggal “kenangan”. Yuk, kita kaji Islam biar mantap dan semangat mendakwahkannya.

Senin, 08 November 2010

WASIAT MENJAUHI MEMBABI BUTA


WASIAT MENJAUHI MEMBABI
BUTA

Wahai kawula muda ! Ketahuilah, bahwa pengecut itu merupakan akhlak yang hina dan kehinaan sipengecut itu amatlah besar. Demikian pula dengan sifat orang-orang yang membabi buta, karena kedua sifat itu secara langsung member mudharat terhadap manusia.
Pengecut dalam tindak-tanduk, menyebabkan seseorang tidak sukses dalam mencapai cita-citanya. Sedangkan sebrono dalam melaksanakan suatu pekerjaan menyebabkan kekecewaan yang tak terhingga.
Banyak kita saksikan orang-orang yang tergesa-gesa, mengerjakan suatu perkerjaan dengan tiada berfikir, tak lama setelah itu mereka mundur teratur dan tak sanggup lagi untuk meneruskannya. Kemudia semangatnya dingin dan kemauannya luntur. Kira-kira apa rahasianya ?
Orang yang mau berfikir akan mendapatkan rahasianya secara gambling, sebab suatu pekerjaan, bisa jadi dan tidak terjadi. Jika pekerjaan itu sudah dipertimbangkan masak, dan bisa terlaksana maka dengan kebulatan tekadnya ia terus dilangsungkan. Tetapi apabila menurut pertimbangan akalnya akan terjadi sebaliknya, maka ia mundur teratur karena diperkirakan hanya akan membuang-buang energy dan percma.
Sifat sembrono dan pengecut sama-sama berbahaya, karena kedua-duanya tidak membawa hasil apa-apa dalam segala pekerjaan.
Misalnya seorang yang engkau lihat telah melakukan penyelewengan, sedangkan engkau takut untuk memberikan saran-saran kepadanya, maka ia akan tersesat jalan. Demikian pula jika kamu langsung menegurnya secara kasar dan paksa, maka ia tidak akan menghiraukan nasihatmu, bahkan dia akan memusuhi dirimu, atau semakin menjadi-jadi kedurhakaannya. Jadi usahamu itu akan hilang dengan percuma sia-sia tidak menghasilkah apa-apa.
Sembarangan ini, adalah rahasia paling besar diantara berbagai rahasia yang menyebabkan terjadinya kekecewaan dalam segala lapangan kerja. Dan ia menjadi sumber pertama dari kenyataan yang menyebabkan kita selalu berhampa tangan dalam usaha.
Wahai kawula muda ! jauhilah sifat sembarangan, dan jauhilah sifat sembrono itu, karena ia sumber kerugian besar. Waspadalah, bahwa akibat yang sangat berbahaya sebagian besar karena sifat membabi buta.

Sabtu, 06 November 2010

Wasiat Untuk Remaja






WASIAT UNTUK BERSIFAT

PEMBERANI

Wahai kawula muda ! sifat berani untuk menghadapi kenyataan hidup, harus tertancap dalam jiwa setiap generasi muda, karena ia merupakan sumber kekuatan motivasi agar manusia menjadi makhluk yang berdaya guna dan berhasil guna, sukses dalam segala aspek hidupnya tanpa merasa lelah dan pantang mundur walapn setapak, jika yang dikejarnya belum didapat dan belum menjadi kenyataan.
Dengan sifat itu, kawula muda akan dapat memecahkan segala persoalan dan problema, dapat menerobos dinding-dinding kesulitan dan dapat membuka lebar-lebar tirai kemelut yang menutupinya.
Berani adalah perimbangan antara dua sifat yang tercela, yaitu pengecut dan membabi buta. Pengecut membuat jiwa manusia menjadi ciut menhadapi realita kehidupan ini, sebaliknya membabi buta membawa dirinya untuk nekad. Nah disinilah keberanian berperan sebagai penengah dan way out menuju keselamatan. Berani adalah : maju kedepan bila hal itu dipandangnya sebagai salah satu ketetapan yang bulat dan pasti, atau mundur teratur jika mundur itu dianggap lebih berhati-hati.
Ada dua macam keberanian. Pertama yang bersfat fisik dan keberanian mental.
Yang pertama digunakan oleh seseorang untuk mempertahakan diri dan tanah airnya dari serangan musuh yang berniat jahat, menumpas segala bentuk kedholiman demi ketentraman dan kejayaan bangsa, sehingga titik darah penghabisan atau Allah memberi pertolongan. Hidup atau mati, kalah dan menang baginya tak jadi soal. Jika menang berarti ia telah dapat menyandang baju kebesaran yang terbuat dari kain sutra yang halus dan empuk kepada ibu pertiwi tempat ia dilahirkan, dan menghiasinya dengan permadani yang permai.
Bila gagal dan mati, ia berhak disebut pahlawan, dan akan menerima pahala syuhada’ jika amal baktinya tulus dan ikhlas.
Tetapi berani dalam perngertian yang kedua adalah sifat yang dipergunakan seseorang yang menginsafkan orang-orang jahat dari kejahatannya, dan menyadarkan orang-orang dholim dari perbuatan kelalimannya, atau menuntun orang yang kesasar dari kesesatannya, dan memberikan bimbingan dan nasihat, mengajak dan menganjurkan masyarakat bangsanya kejalan yang lurus dan benar sehingga mereka kembali ke dalam pangkuan Tuhan mereka dengan ridho-Nya.
Bila kedua sifat tersebut sudah luntur dari jiwa masnusia, maka yang lalim akan bertambah jahat, yang jahat akan semakin sesat, dan yang sesat menjadi lebih leluasa bersimaharajalela. Semuanya akan berpijak diatas rel-rel yang bengkok yang hanya saja akan mengahantarkan mereka kedalam kehancuran yang mencekam.
Jika kedua sifat ini semakin luntur dari jiwa suatu bangsa maka negaranya akan pecah berkeping-keping menjadi puing-puing yang berantakan. Disudut sana terdengar pekikan dan jeritan tragis dari orang-orang yang meminta uluran tangan tapi tak seorangpun yang mau memberi pertolongan.
Disudut lain nampak petualang dan pecandu kemaksiatan bergerombol dengan tak sekilas pun mereka malu atau takut karena tidak satupun yang tampil untuk memberikan teguran.
Di ujung sana terjadi malapetaka yang dahsyat dimana manusia telah memperbudak manusia lain dengan sewenang-wenang. Dan di ujung sini timbul bermacam huru-hara yang berakibat kehancuran kebudayaan suatu bangsa, menginjak-injak kemerdekaan serta hak asasinya sehingga sebutan bangsa yang merdeka hanyalah tinggal nama yang diucapkan belaka.
Inilah akibatnya bila suatu bangsa bila generasinya sudah kehilangan sifat keberaniannya, baik secara fisik maupun mental.
Andaikata mereka mempertahankan, menolak dengan membabi buta, mereka akan mengalami nasib yang sama seperti nasib yang diperoleh si pengecut itu. sebab penampilan mereka yang serta merta tanpa pikir dan tidak dengan persiapan yang matang untuk melawan musuh, maka mereka akan mati konyol dan sia-sia.
Ada yang usul demikian : “Bagaimana kalao kedua sifat itu kita laksanakan secara bersama-sama ? Manakah yang paling baik untuk didahulukan ?”
Jawabnya : “Tidak kebaikan apapun yang akan kita terima dari sifat pengecut, walaupun kadang-kadang dari sifat membabi buta itu kita dapat menghasilkan sesuatu.”
Maka untuk menyelamatkan bangsa ini darai malapetaka yang hebat, maka hendaknya mereka dididik dengan berjiwa “berani”, karena berani merupakan benteng paling kokoh dan pertahanan paling ampuh.
Wahai kawula muda ! jadikanlah sifat berani itu sebagai watakmu. Berpegang teguhlah dengan talinya. Jangan biarkan sifat pengecut dan membabi buta itu menyusup didalam hatimu. Pengecut adalah sebagian dari kebodohan. Membabi buta adalah sebagian dari ketololan. Berani itulah sifat-sifat orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.  

Listen2Quran

TOP CARS